KARAWANG, JEJAK HUKUM – Iwan (40), seorang supir toko bangunan, menjadi korban pengeroyokan oleh sembilan pemuda yang diduga berada di bawah pengaruh minuman keras.
Insiden ini terjadi pada Minggu (8/12/2024) sekitar pukul 13.30 WIB di Lingkungan Sukamanah, Kelurahan Karawang Wetan, Kabupaten Karawang. Akibat pengeroyokan tersebut, Iwan mengalami luka serius, termasuk jahitan di kepala, pembengkakan di wajah, dan sempat kehilangan kesadaran.
Menurut keterangan Iwan, insiden bermula ketika ia sedang mengantarkan barang ke wilayah RT 01. Saat itu, seorang anak kecil mengejeknya dengan panggilan "botak." Merasa tersinggung, Iwan turun dari mobil untuk menegur anak tersebut.
“Karena sering dibilang botak, saya turun dan bilang, ‘disunatan siah!’ Anak itu lari, tetapi tiba-tiba datang beberapa orang yang mengaku keluarganya. Mereka langsung membentak, menarik baju saya, dan memukul tanpa alasan jelas,” ujar Iwan saat ditemui di Mapolres Karawang.
Iwan menjelaskan, dirinya tidak bisa melarikan diri karena dipojokkan ke tembok. Para pelaku memukul secara brutal, bahkan salah satu dari mereka menggunakan mangkuk.
“Mereka memukuli saya hingga kepala terluka parah dan wajah bengkak. Saya sempat pingsan dan terkapar, menurut keterangan warga,” tambahnya.
Aksi pengeroyokan akhirnya berhenti setelah warga sekitar memanggil pemilik toko bangunan, seorang anggota TNI, yang segera melerai. Kehadiran pemilik toko membuat para pelaku melarikan diri satu per satu.
“Setelah itu, saya dibawa oleh Pak Haji (pemilik toko) ke klinik untuk mendapatkan perawatan medis,” kata Iwan.
Beberapa warga menduga para pelaku merupakan anggota salah satu organisasi masyarakat (ormas) yang sering meresahkan wilayah tersebut.
“Di kampung ini sering terjadi keributan dan pencurian, tetapi para pelaku jarang dihukum. Kami berharap polisi kali ini bertindak tegas,” ujar salah satu warga.
Iwan telah melaporkan kejadian ini ke Polres Karawang dan dijadwalkan menjalani visum di RSUD Karawang untuk keperluan penyelidikan. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi terkait kasus tersebut.
Masyarakat berharap aparat penegak hukum segera menangkap para pelaku dan memberikan rasa aman bagi warga sekitar. Kasus ini menjadi perhatian publik karena dianggap mencerminkan maraknya premanisme di wilayah tersebut.
“Kami ingin polisi segera menangkap pelaku dan memastikan kasus ini tidak berhenti begitu saja,” tutup Iwan. (Red)