KARAWANG, JEJAK HUKUM - Tokoh agama Kabupaten Karawang, Emay Ahmad Maehi, S.Ag. S.H., memberikan pandangannya terkait pengunduran diri Gus Miftah dari jabatan Penasehat Presiden Prabowo Bidang Agama dan Toleransi. Pengunduran diri tersebut menyusul insiden yang dikenal dengan istilah "tukang es teh."
Menurut Kang Emay, sapaan akrabnya, penting bagi Presiden Prabowo untuk memilih pengganti yang memiliki rekam jejak sebagai pluralis dan humanis. Ia pun mendukung Gus Farkhan Efendi, yang dianggap memiliki kapasitas dan pengalaman yang mumpuni di bidang sosial dan keagamaan.
“Dengan latar belakang yang kuat dalam aktivitas sosial dan keagamaan, Gus Farkhan dapat memberikan dampak positif bagi penguatan humanisme universal," ujar Kang Emay pada Selasa (10/12/2024).
Kang Emay menyoroti bahwa sejak masa mahasiswa, Gus Farkhan sudah menunjukkan keberpihakan pada nilai-nilai keterbukaan dan kesetaraan.
“Aktivitas Gus Farkhan di berbagai majelis ilmu, serta jaringannya yang luas dengan berbagai kalangan, membentuknya menjadi tokoh demokratis yang menghargai keberagaman,” ungkap Kang Emay.
Emay menegaskan bahwa pemilihan figur pengganti harus mempertimbangkan pendekatan reflektif, kecermatan, serta pengalaman mendalam dalam memahami dinamika kemanusiaan.
“Presiden Prabowo tidak hanya harus mempertimbangkan ketokohan, tetapi juga nilai-nilai humanisme. Sosok seperti Gus Farkhan, dengan pengalamannya, dapat menjadi pilihan yang tepat,” tambahnya.
Dukungan Kang Emay diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi Presiden Prabowo dalam menentukan sosok pengganti yang mampu mendukung nilai-nilai toleransi, inklusivitas, dan kesetaraan di Indonesia. "Ini bukan hanya soal simbol, tetapi juga komitmen untuk memperkuat harmoni dan keberagaman di Indonesia," tandasnya. (Red)